welcome

clide Q

Senin, 10 Mei 2010

about tony blair

PM Inggris Termuda
Tony Blair selain merupakan sosok termuda usia ketika menjadi Perdana Menteri Inggris, istrinya juga melahirkan bayi saat masih menghuni 10 Downing Street di London. Ia baru berusia 43 tahun ketika menjadi PM tanggal 2 Mei 1997. Sosok usia termuda yang menjadi PM Inggris sejak William Pitt pada akhir abad ke-18.

Partai Buruh yang dipimpinnya sejak tahun 1994 menang telak atas Partai Konservatif pada 1 Mei 1997, setelah partainya Margareth Tatcher itu berkuasa selama 18 tahun. Hasil pemilu Inggris itu menghancurleburkan Partai Konservatif yang hanya memperoleh 30 persen suara.

Salah satu yang membawa kemenangan Partai Buruh adalah ketika Tony Blair menjadi Ketua Partai Buruh pada 21 Juli 1994, ia menyatakan bahwa partainya itu sebagai Partai Buruh Baru. Hal itu dikemukakannya sebagai usaha untuk menunjukkan kepada para pemilih Inggris bahwa partainya telah berubah dan jangan ragu lagi memilihnya. Sementara Partai Konservatif yang berkuasa dinilai tidak banyak berbuat dalam berbagai pelayanan publik. Dan memang Partai Buruh yang berdiri tahun 1900 itu sangat menyadari bahwa pemimpin karismatik itu akan mendongkrak perolehan suara Partai Buruh bila ia menjadi pemimpinnya. Blair kepada para pemilihnya menjanjikan tidak akan menaikkan pajak pendapatan yang memang ditepatinya.

Tony Blair atau nama lengkapnya Anthony Charles Lynton Blair lahir di Edinburg pada 6 Mei 1953. Ia menyelesaikan studi hukum di Universitas Oxford tahun 1975, langsung berpraktik sebagai pengacara, ayahnya juga berprofesi sebagai pengacara.

Ia terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota parlemen dari Partai Buruh di Distrik Durham tahun 1983. Tahun 1988 pimpinan Partai Buruh, John Smith, mengangkat Tony Blair sebagai menteri dalam negeri kabinet bayangan ketika ia baru berusia 35 tahun.

Pada pagi hari 2 Mei 1997 setelah kemenangannya dalam pemilu itu, ia menyatakan, "Kami terpilih sebagai Partai Buruh Baru (New Labour) dan kami akan memerintah sebagai Partai Buruh Baru."

Pada enam bulan pertama pemerintahnya, semua jajak pendapat di Inggris menunjukkan angka tertinggi yang pernah dicapai oleh seorang perdana menteri sejak Wilson Churchil.

Pada pemilu Mei 2005, sekalipun Blair banyak dikecam karena keterlibatan Inggris di Irak yang bersekutu dengan Amerika Serikat, masyarakat Inggris tetap memilihnya. Ia mendapatkan suara terbanyak. Dan kalau berhasil menyelesaikan periode jabatannya tahun 2010, ia akan merupakan sosok yang paling lama menjadi perdana menteri di negeri itu.

Kini ia sudah sekitar sembilan tahun menjadi perdana menteri. Ia pernah menyatakan sesudah masa jabatan ini ia tidak akan mengikuti pemilu tahun 2010.

Berbeda dengan Tatcher, Tony Blair yang berasal dari generasi muda terkenal dengan wawasannya yang luas dan terbuka. Ia pro-Uni Eropa dan pro-NATO.

Ketika dilantik sebagai PM hasil pemilu 2005, ia menyatakan tahun 2006 Inggris akan kontinu menjadi salah satu negeri yang paling berhasil di dunia dengan ekonomi yang kuat dan pelayanan publik yang baik, "di mana kita bekerja keras, hidup santun dan tulus". Ia menyatakan, dalam abad dengan perubahan yang begitu cepat, tantangan-tantangan baru dan ancaman akan timbul secara tetap, tetapi kita harus selalu bersyukur akan kebesaran negara Inggris.

Ia berkali-kali menekankan perlunya pelayanan publik terus ditingkatkan. Ia juga memberi perhatian pada kesejahteraan ekonomi rakyat, kaum pensiunan, serta berbagai kebijakan kemakmuran dan keamanan rakyat Inggris untuk 50 tahun ke depan, tapi sudah harus dipikirkan dan masuk dalam kebijakan pemerintah sejak sekarang ini. Blair tak lupa menyampaikan kebanggaannya kepada masyarakat internasional karena Inggris berhasil menang untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2012.

Ia berusaha melakukan reformasi di bidang pendidikan dengan memberi kebebasan lebih kepada sekolah-sekolah agar lebih independen, yang memungkinkan sekolah-sekolah mendapatkan sponsor dari dunia usaha, organisasi-organisasi lain. Majelis sekolah dan dewan penyantun diberi kebebasan untuk mengembangkan etosnya sendiri serta sistem penerimaan. Ide ini masih ditentang banyak pihak, termasuk oleh beberapa tokoh dari partainya sendiri. Beberapa tokoh partai oposisi mendukungnya karena pemberian otonomi yang lebih besar kepada sekolah. Bukan saja dalam soal pembayaran, mungkin juga dibebaskan dari uang sekolah, tetapi sekolah dapat kebebasan untuk menentukan kurikulumnya sendiri.

Bush Best Friend (BBF)

Walaupun demikian, persahabatan Bush dan Blair membuat simpati rakyat Inggris terhadap Blair menurun. Ini karena ia melibatkan Inggris dalam persekutuannya dengan AS memasuki Irak. Maka, di Inggris terkenal istilah BBF untuk Blair yang diartikan sebagai Bush Best Friend. Hubungan itu terjadi karena ketika Inggris menyerang Kepulauan Malvinas, AS jugalah yang mendukung Inggris.

Sekarang ini Partai Buruh tampaknya mulai mengelus-elus calon pengganti Blair untuk memimpin pemerintahan bila Blair tak dapat meneruskan pemerintahannya atau persiapan untuk menghadapi pemilu mendapat persoalan.

Calon yang dipersiapkan itu adalah Gordon Brown, menteri keuangan.

James Gordon Brown adalah tokoh yang disenangi banyak orang dan kini dipercaya kepopulerannya sudah melebihi Blair. Brown memang banyak berbuat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Inggris.

Brown yang kelahiran tahun 1951 adalah putra seorang pengurus gereja di Skotlandia. (August parengkuan, Kompas, 29 Maret 2006)

****

Bangun Pemahaman antara Islam dan Barat
Tokoh Islam Minta PM Blair Tarik Pasukan dari Irak

Jakarta, Kompas 31 Maret 2006: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris Tony Blair sepakat membangun saling pemahaman antara Islam dan Barat. Untuk itu, akan dibentuk Badan Penasihat Islam Indonesia-Inggris guna menangkal radikalisme dan mempromosikan saling pemahaman dan toleransi.

"Bersama-sama kita ingin membangun kerja sama untuk mengurangi kesenjangan antara dunia Islam dan non-Islam. Kita sepakat terus mendorong dan kalau perlu mensponsori dialog antar-iman dan antarbudaya. Saya dukung keputusan bersama kita membentuk Badan Penasihat Islam Indonesia-Inggris yang bisa terus-menerus berkomunikasi untuk membangun dunia yang damai, adil, dan sejahtera," ujar Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (30/3).

Mengenai badan yang dibentuk, Blair berharap badan itu membuat dialog kedua negara lebih terstruktur dan membawa pemahaman yang lebih luas, tidak hanya di antara dua negara, tetapi juga di antara dua masyarakat yang berbeda iman. "Saya berharap ini menjadi simbol kepada dunia luar bagaimana kita percaya bahwa masa depan yang didasarkan pada toleransi dan saling hormat akan mengantar pada kemajuan," ujarnya.

Saat jumpa pers, Yudhoyono didampingi Blair yang mengawali jumpa persnya dengan kata "assalamualaikum". Sebelumnya, kedua pemimpin itu bertemu empat mata, yang dilanjutkan pertemuan bilateral di Istana Merdeka. Seusai pertemuan, Yudhoyono dan Blair—yang hanya mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam—berjalan mengelilingi taman Istana Kepresidenan menuju Kantor Presiden sambil berbincang.

Di Kantor Presiden, Yudhoyono dan Blair berdialog dengan lima tokoh Islam Indonesia yang diundang Menteri Sekretaris Negara sehari sebelumnya. Kelima tokoh itu adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra, guru besar Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Nazaruddin Umar, pemimpin Pondok Pesantren Da’arut Tauhid Abdullah Gymnastiar, dan mantan Menteri Agama Quraish Shihab. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi yang turut diundang tidak hadir karena ada acara di Surabaya.

Blair mengatakan, yang lebih perlu dilakukan bersama adalah menciptakan pemahaman yang lebih luas untuk perdamaian berdasarkan keadilan. "Keadilan bukan hal yang melulu seperti apa yang kita pikirkan, tetapi juga berdasarkan apa yang orang lain pikirkan. Saya kira kita sedang menuju ke arah itu," ujar Blair.

Pertemuan dengan beberapa tokoh Islam dan kunjungan ke Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, adalah bagian dari upaya Blair memahami Islam secara lebih baik. "Saya katakan kepada para tokoh dalam pertemuan itu, masalahnya adalah Barat dan Islam berjalan dan berbicara tentang mereka, bukan berbicara dengan mereka. Kita harus memastikan bahwa dialog dapat menjadikan kita dapat berbicara satu sama lain," ujarnya.

Mengenai dialog itu, Presiden mengemukakan, lima tokoh Islam telah menyampaikan pikiran dan pandangan mereka secara kritis, yakni menyangkut kebijakan Inggris dan beberapa pesan moral.

Blair terkesima

Din mengemukakan, dalam dialog informal dan terbuka, Blair terkesima tentang adanya kesalahpahaman antara Islam dan Barat. Selama ini Islam memandang keliru Barat, begitu juga Barat keliru memandang Islam. Dengan dialog yang terus dilakukan, kesalahpahaman diharapkan dapat dikikis sehingga terjadi saling pemahaman.

Kepada Blair, Din meminta agar dunia Barat mengubah cara pandangnya terhadap Islam. Kalau selama ini Barat menilai Islam sebagai musuh dan ancaman, sekarang sudah saatnya menjadikan Islam sebagai mitra strategis yang potensial. "Untuk kebijakan, kami sampaikan agar Inggris menarik pasukannya dari Irak, dan serahkan penyelesaian Iran dan Palestina ke mekanisme PBB," ujarnya.

Mengenai penarikan pasukan dari Irak, menurut Azyumardi, Blair pada prinsipnya setuju. Namun, pada saat yang bersamaan Blair mengemukakan perlunya kesiapan PBB dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) menggantikan pasukan Inggris di Irak. Azyumardi juga meminta Inggris bekerja sama dengan Hamas.

Tentang kunjungan Blair ke Indonesia, menurut Azyumardi, ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap dipandang penting oleh kekuatan besar seperti Inggris.

Selain sepakat membentuk Badan Penasihat Islam Indonesia-Inggris, kedua kepala negara itu juga meresmikan pembentukan Forum Kemitraan Indonesia-Inggris yang diketuai menteri luar negeri kedua negara. Forum ini bertujuan mempromosikan dialog strategis mengenai isu-isu bilateral, multikultural, dan global.

Di depan para santri dan pengajar Pondok Pesantren Darunnajah, Blair mengemukakan, iman Islam adalah penuh kedamaian, humanis, dan baik. "Ketika saya datang ke sekolah ini, bertemu dengan anak-anak muda, mereka belajar hidup baik dalam keimanan dan dengan rasa keadilan serta pengertian akan orang lain. Saya pikir ini yang menjadi perhatian kita saat ini. Karena itu, saya mengucapkan terima kasih karena telah membuat saya merasa diterima di sini," ucap Blair.

Selain ke pesantren, Blair juga menemui sejumlah pemimpin lembaga swadaya masyarakat, pemuda, dan wakil pemerintah lokal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kepada mereka, Blair berjanji terus membantu pembangunan NAD pascabencana tsunami.

Duta Besar Indonesia untuk Inggris Marty Natalegawa menyebutkan, Pemerintah Indonesia ingin memperbarui dan meningkatkan hubungannya dengan Pemerintah Inggris pada tingkatan yang lebih tinggi, sesuai dengan kondisi dan perkembangan masing-masing negara. (INU/HAR/JOS/BSW/LUK)

Jumat, 07 Mei 2010

suku batak

Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama ini merupakan sebuah terma kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah Karo, Pakpak, Dairi, Toba, Simalungun, Mandailing, dan Angkola.

Sebagian orang Batak menganut agama Kristen dan sebagian lagi beragama Islam. Tetapi ada pula yang menganut agama Malim (pengikutnya biasa disebut dengan Parmalim) dan juga penganut kepercayaan animisme (disebut Pelebegu atau Parbegu), walaupun kini jumlah penganut kedua ajaran ini sudah semakin berkurang.


Sejarah

Topografi dan alam Tapanuli yang subur, telah menarik orang-orang Melayu Tua (Proto Melayu) untuk bermigrasi ke wilayah Danau Toba sekitar 4.000 - 7.000 tahun lalu. Bahasa dan bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa orang-orang Austronesia dari Taiwan telah berpindah ke Sumatera dan Filipina sekitar 2.500 tahun lalu, dan kemungkinan orang Batak termasuk ke dalam rombongan ini.[2]. Selama abad ke-13, orang Batak melakukan hubungan dengan kerajaan Pagaruyung di Minangkabau yang mana hal ini telah menginspirasikan pengembangan aksara Batak.[3].

Pada abad ke-6, pedagang-pedagang Tamil asal India mendirikan kota dagang Barus, di pesisir barat Sumatera Utara. Mereka berdagang kamper yang diusahakan oleh petani-petani Batak di pedalaman. Produksi kamper dari tanah Batak berkualitas cukup baik, sehingga kamper menjadi komoditi utama pertanian orang Batak, disamping kemenyan. Pada abad ke-10, Barus diserang oleh Sriwijaya. Hal ini menyebabkan terusirnya pedagang-pedagang Tamil dari pesisir Sumatera[4]. Pada masa-masa berikutnya, perdagangan kamper banyak dikuasai oleh pedagang Minangkabau yang mendirikan koloni di pesisir barat dan timur Sumatera Utara. Koloni-koloni mereka terbentang dari Barus, Sorkam, hingga Natal[5].

Penyebaran Agama

Masuknya Islam

Dalam kunjungannya pada tahun 1292, Marco Polo melaporkan bahwa masyarakat Batak sebagai orang-orang "liar yang musyrik" dan tidak pernah terpengaruh oleh agama-agama dari luar. Meskipun Ibn Battuta, mengunjungi Sumatera Utara pada tahun 1345 dan mengislamkan Sultan Al-Malik Al-Dhahir, masyarakat Batak tidak pernah mengenal Islam sebelum disebarkan oleh pedagang Minangkabau. Bersamaan dengan usaha dagangnya, banyak pedagang Minangkabau yang melakukan kawin-mawin dengan perempuan Batak. Hal ini secara perlahan telah meningkatakan pemeluk Islam di tengah-tengah masyarakat Batak.[6] Pada masa Perang Paderi di awal abad ke-19, pasukan Minangkabau menyerang tanah Batak dan melakukan pengislaman besar-besaran atas masyarakat Mandailing dan Angkola. Namun penyerangan Paderi atas wilayah Toba, tidak dapat mengislamkan masyarakat tersebut, yang pada akhirnya mereka menganut agama Protestan.[7] Kerajaan Aceh di utara, juga banyak berperan dalam mengislamkan masyarakat Karo, Pakpak, dan Dairi.

Misionaris Kristen

Pada tahun 1824, dua misionaris Baptist asal Inggris, Richard Burton dan Nathaniel Ward berjalan kaki dari Sibolga menuju pedalaman Batak.[8] Setelah tiga hari berjalan, mereka sampai di dataran tinggi Silindung dan menetap selama dua minggu di pedalaman. Dari penjelajahan ini, mereka melakukan observasi dan pengamatan langsung atas kehidupan masyarakat Batak. Pada tahun 1834, kegiatan ini diikuti oleh Henry Lyman dan Samuel Munson dari Dewan Komisaris Amerika untuk Misi Luar Negeri.[9]

Pada tahun 1850, Dewan Injil Belanda menugaskan Herman Neubronner van der Tuuk untuk menerbitkan buku tata bahasa dan kamus bahasa Batak - Belanda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan misi-misi kelompok Kristen Belanda dan Jerman berbicara dengan masyarakat Toba dan Simalungun yang menjadi sasaran pengkristenan mereka.[10].

Misionaris pertama asal Jerman tiba di lembah sekitar Danau Toba pada tahun 1861, dan sebuah misi pengkristenan dijalankan pada tahun 1881 oleh Dr. Ludwig Ingwer Nommensen. Kitab Perjanjian Baru untuk pertama kalinya diterjemahkan ke bahasa Batak Toba oleh Nommensen pada tahun 1869 dan penerjemahan Kitab Perjanjian Lama diselesaikan oleh P. H. Johannsen pada tahun 1891. Teks terjemahan tersebut dicetak dalam huruf latin di Medan pada tahun 1893. Menurut H. O. Voorma, terjemahan ini tidak mudah dibaca, agak kaku, dan terdengar aneh dalam bahasa Batak.[11]

Masyarakat Toba dan Karo menyerap agama Nasrani dengan cepat, dan pada awal abad ke-20 telah menjadikan Kristen sebagai identitas budaya[12]. Pada masa ini merupakan periode kebangkitan kolonialisme Hindia-Belanda, dimana banyak orang Batak sudah tidak melakukan perlawanan lagi dengan pemerintahan kolonial. Perlawanan secara gerilya yang dilakukan oleh orang-orang Batak Toba berakhir pada tahun 1907, setelah pemimpin kharismatik mereka, Sisingamangaraja XII wafat[13].

Gereja HKBP

Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) telah berdiri di Balige pada bulan September 1917. Pada akhir tahun 1920-an, sebuah sekolah perawat memberikan pelatihan perawatan kepada bidan-bidan disana. Kemudian pada tahun 1941, Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) didirikan[14].

Kepercayaan

Sebelum suku Batak menganut agama Kristen Protestan, mereka mempunyai sistem kepercayaan dan religi tentang Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata Natolu.

Menyangkut jiwa dan roh, suku Batak mengenal tiga konsep, yaitu:

  • Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya.
  • Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
  • Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.

Demikianlah religi dan kepercayaan suku Batak yang terdapat dalam pustaha. Walaupun sudah menganut agama Kristen dan berpendidikan tinggi, namun orang Batak belum mau meninggalkan religi dan kepercayaan yang sudah tertanam di dalam hati sanubari mereka. Ada juga kepercayaan yang ada di Tarutung tentang ular (ulok) dengan boru Hutabarat, dimana boru Hutabarat tidak boleh dikatakan cantik di Tarutung. Apabila dikatakan cantik maka nyawa wanita tersebut tidak akan lama lagi, menurut kepercayaan orang itu.

Kekerabatan

Ada dua bentuk kekerabatan bagi suku Batak, yakni berdasarkan garis keturunan (genealogi) dan berdasarkan wilayah pemukiman (teritorial).

Bentuk kekerabatan berdasarkan garis keturunan (genealogi) terlihat dari silsilah marga mulai dari Si Raja Batak, dimana semua suku bangsa Batak memiliki marga. Sedangkan kekerabatan berdasarkan wilayah pemukiman yang terlihat dari terbentuknya suatu tradisi adat-istiadat di setiap wilayah. Bagi orang Batak yang bermukim di wilayah Mandailing, misalnya, terbentuk suatu tradisi adat-istiadat yang memiliki corak tersendiri dibandingkan dengan adat-istiadat suku Batak yang bermukim di Toba, walaupun marga-marga yang bermukim di Mandailing dan Toba banyak yang sama, seperti marga Siregar, Lubis, Hasibuan, dan Batubara.

Untuk menggambarkan betapa kedua bentuk kekerabatan ini memiliki daya rekat yang sama, ada perumpamaan dalam bahasa Batak Toba yang berbunyi: Jonok dongan partubu jonokan do dongan parhundul. Artinya, semua orang mengakui bahwa hubungan garis keturunan adalah sudah pasti dekat, tetapi dalam sistem kekerabatan Batak lebih dekat lagi hubungan karena bermukim di satu wilayah.

Rumah Adat Batak Toba
Falsafah dan Sistem Kemasyarakatan

Masyarakat Batak memiliki falsafah, azas sekaligus sebagai struktur dan sistem dalam kemasyarakatannya yakni Tungku nan Tiga atau dalam Bahasa Batak Toba disebut Dalihan na Tolu, yakni Hula-hula, Dongan Tubu dan Boru ditambah Sihal-sihal. Dalam Bahasa Batak Angkola Dalihan na Tolu terdiri dari Mora, Kahanggi, dan Anak Boru

  • Hulahula/Mora adalah pihak keluarga dari isteri. Hula-hula ini menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-istiadat Batak (semua sub-suku Batak). Sehingga kepada semua orang Batak dipesankan harus hormat kepada Hulahula (Somba marhula-hula).
  • Dongan Tubu/Kahanggi disebut juga Dongan Sabutuha adalah saudara laki-laki satu marga. Arti harfiahnya lahir dari perut yang sama. Mereka ini seperti batang pohon yang saling berdekatan, saling menopang, walaupun karena saking dekatnya terkadang saling gesek. Namun pertikaian tidak membuat hubungan satu marga bisa terpisah. Diumpamakan seperti air yang dibelah dengan pisau, kendati dibelah tetapi tetap bersatu. Namun demikian kepada semua orang Batak (berbudaya Batak) dipesankan harus bijaksana kepada saudara semarga. Diistilahkan, manat mardongan tubu.
  • Boru/Anak Boru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari suatu marga (keluarga lain). Boru ini menempati posisi paling rendah sebagai 'parhobas' atau pelayan baik dalam pergaulan sehari-hari maupun (terutama) dalam setiap upacara adat. Namun walaupun burfungsi sebagai pelayan bukan berarti bisa diperlakukan dengan semena-mena. Melainkan pihak boru harus diambil hatinya, dibujuk, diistilahkan: Elek marboru.

Namun bukan berarti ada kasta dalam sistem kekerabatan Batak. Sistem kekerabatan Dalihan na Tolu adalah bersifak kontekstual. Sesuai konteksnya, semua masyarakat Batak pasti pernah menjadi Hulahula, juga sebagai Dongan Tubu, juga sebagai Boru. Jadi setiap orang harus menempatkan posisinya secara kontekstual.

Sehingga dalam tata kekerabatan, semua orang Batak harus berperilaku 'raja'. Raja dalam tata kekerabatan Batak bukan berarti orang yang berkuasa, tetapi orang yang berperilaku baik sesuai dengan tata krama dalam sistem kekerabatan Batak. Maka dalam setiap pembicaraan adat selalu disebut Raja ni Hulahula, Raji no Dongan Tubu dan Raja ni Boru.

Tarombo

Silsilah atau Tarombo merupakan suatu hal yang sangat penting bagi orang Batak. Bagi mereka yang tidak mengetahui silsilahnya akan dianggap sebagai orang Batak kesasar (nalilu). Orang Batak khusunya kaum laki-laki diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturanna) dalam suatu klan atau marga. Kontroversi

Belakangan sebagian orang Simalungun, Karo, Angkola, dan Mandailing tidak menyebut dirinya sebagai bagian dari suku Batak. Dalam sensus penduduk tahun 1930 dan 2000, pemerintah mengklasifikasikan Simalungun, Karo, Toba, Mandailing,Pakpak dan Angkola sebagai etnis Batak.[15]

with my teacher

with my teacher

About Me

Foto saya
^_^ "Setiap anak harus diajarkan untuk mencintai budayanya sendiri sehingga membangun rasa percaya diri dan kebanggaan akan diri sendiri"

taman di rumahku

Text-Ads

welcome